ANALISIS FISIOTERAPI
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan
petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Fisiologi tentang
system Kulit.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami tentang system
kulit terutama pada Pengertian Kulit, Struktur kulit serta Pelengkap kulit dan
Fungsi kulit serta untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi. Untuk
itu Penulis mengucapkan Terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yaitu serta
teman-teman yang telah membantu penulis dalam menghadapi berbagai masalah dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan
bagi pembaca.
Terimakasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan
kita semua.
Makassar, November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kulit………………………………………………………………3
B. Struktur
Kulit…………………………………………………………………3
C. Warna
Kulit ………………………………………………………………….9
D. Struktur
Asesoris Kulit………………………………………………………10
E. Pelengkap
Kulit………………………………………………………………12
F. Fungsi
Kulit ………………………………………………………………….19
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 22
B. Saran…………………………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kulit
Kulit
merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15%
dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar,
misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal
kafiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari
tepi luka menutupi jaringan ikat yang beregenerasi sehingga membentuk jaringan
parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kafiler
dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui
epitel.
B. Struktur
Kulit
Struktur
kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai
lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis),
dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau
subkatis).
1. Kulit Ari
(epidermis)
Epidermis
merupakan bagian kulit paling luar yang sebagian besar terdiri dari epitel
skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki
pembuluh darah. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter pada telapak tangan dan telapak kaki,
dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis
melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat
makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding
kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima
lapisan kulit, yaitu :
- Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia, dikenal dengan lapisan horny. Lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit terasa sedikit kasar. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60-tahunan, proses keratinisasi membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit. Lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
- Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
- Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.
- Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.
- Lapisan benih (stratum germinatifum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
2. Kulit Jangat
(dermis)
Kulit
jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak
rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung
rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit
yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai
permukaan kulit melalui muara kandung rambut.
Kulit
jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk
ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm
dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat
di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh
serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan
berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi
tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan,
panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap
hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat
takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut,
akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar
palit yang menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi
permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara
kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan
ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan
keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam
dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang
efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad
renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu
terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh
pemakaian kosmetika. Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat
elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan
serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat
kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya adalah membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah
mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut
yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen
mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit.
Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat
permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki
diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat
terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar keringat
Kelenjar
keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit,
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan
kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak
kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada
dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)
Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan
jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 % air Dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan
dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit,
mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di
seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu
24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing,
bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang
tidak ada rambutnya.
2)
Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,
puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital)
menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau
khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali
sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar
sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak
terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini.
Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitasnya
dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar palit
Kelenjar
palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung
rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung
rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan
menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit.
Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di
semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada
umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar
sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar
palit menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada
kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea
membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada
bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea
berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya
jerawat.
3. Jaringan
penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)
Lapisan
ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat
bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ
tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika
usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun.
Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, akan berkurang lemaknya
dan akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
C. Warna Kulit
Warna
kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat
dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama
ditentukan oleh :
- Oxyhemoglobin yang berwarna merah
- Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
- Melanin yang berwarna coklat
- Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
- Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari
semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Pigmen melanin dalam kulit ditentukan oleh factor ras,
individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosi sejenis asam amino dan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna
coklat. Untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi
tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi
atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen
melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau
bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit
terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel
melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.
D. Struktur Asesoris Kulit
Terdiri dari
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak, dan kelenjar
mammae.
1.
Kelenjar Keringat
Kelenjar
keringat, atau kelenjar sudoriferous, yang hadir di semua
wilayah kulit. Ada
dapat sebanyak 90 kelenjar per sentimeter persegi
dikaki, 400 kelenjar per
sentimeter persegi di telapak tangan dan telapak kaki,
dan jumlah yang lebih besar pada ujung jari.Sebuah
kelenjar keringat
adalah tubular. Tubulus adalahmelingkar, terutama
pada asal-usulnya di dalam dermis. Kelenjar ini menjadi aktif ketika seseorang
berada di bawah stres.
Dua jenis kelenjar
keringat Kelenjar apokrin terbuka
ke dalam folikel rambut di daerah anus,pangkal paha, dan
ketiak. Kelenjar ini mulai mensekresi saat
pubertas, dan komponen sekresi mereka mungkin bertindak
sebagai atraktan seks. Kelenjar ekrin terbuka
ke permukaan kulit. Mereka menjadi aktif ketika
seseorang panas, membantuuntuk menurunkan suhu
tubuh sebagai keringat menguap.Keringat (keringat) yang
diproduksi oleh kelenjar ini sebagian besar air, tetapi
juga mengandung garam dan beberapa
urea,zat limbah. Oleh karena itu, keringat adalah
bentuk ekskresi. Telinga mengandung kelenjar
keringat yang dimodifikasi, yang disebut kelenjar ceruminous, yang menghasilkan serumen, ataukotoran
telinga.
Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah
karena letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini
akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang
keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap.
Dalam kondisi normal,
keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut :
ü Suhu lingkungan yang
tinggi,
ü Gangguan dalam
penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal),
ü Kelembapan udara,
ü Aktivitas tubuh yang
meningkat sehingga proses metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi,
ü Faktor emosional,
Kelenjar
keringat terbagi atas kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
a.
Kelenjar ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di
lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit. Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam.
Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam. Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi
oleh stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis. Fungsinya untuk
pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
b. Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental.
Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar.
Fungsi belum jelas
2. Kelenjar minyak
Kelenjar
sebasea sebagian besar berhubungan dengan folikelrambut. Kelenjar ini mensekresikan zat berminyak yang
disebutsebum yang mengalir ke folikel dan kemudian keluar
kepermukaan kulit. Sekresi ini melumasi rambut
dan kulit, dan membantu mereka tahan air. Khususnya pada wajah dan
punggung, kelenjar sebasea mungkin gagal untuk debit sebum, dan sekresi mengumpulkan, membentuk whiteheads atau komedo.
Jika nanah-inducing bakteri
juga hadir, bisul ataujerawat dapat terjadi. Acne vulgaris, bentuk
paling umum dari jerawat, adalah peradangan kelenjar sebaceous yang
paling sering terjadi selama masa remaja. Perubahan
hormon selama masa puberta smenyebabkan kelenjar sebasea menjadi lebih
aktif pada saat ini.
3. Kelenjar mammae
Kelenjar mammae terletak di dalam payudara. Sebuah payudara wanita mengandung 15 sampai 25 lobus, yang terbagi menjadi lobulus. Setiap lobulus mengandung banyak alveolus. Ketikasusu disekresi, susu memasuki saluran yang mengarah keputing. Sel dalam alveoli memproduksi ASI setelah melahirkan di respon terhadap perubahan hormonal yang kompleks yang terjadi pada waktu itu.
Kelenjar mammae terletak di dalam payudara. Sebuah payudara wanita mengandung 15 sampai 25 lobus, yang terbagi menjadi lobulus. Setiap lobulus mengandung banyak alveolus. Ketikasusu disekresi, susu memasuki saluran yang mengarah keputing. Sel dalam alveoli memproduksi ASI setelah melahirkan di respon terhadap perubahan hormonal yang kompleks yang terjadi pada waktu itu.
E. Pelengkap Kulit
1.
Rambut
Rambut adalah Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di
seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang
distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi
sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar.
Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi
oleh sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat rambut awal
tumbuh. Akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah
luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil
sebagai penegak rambut.
Pada ujung bawah folikel
menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar sebasea, dan seberkas
otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya rambut sebab
rambut terpancang miring berbentuk sudut tumpul.
Ada berbagai bentuk rambut antara lain:
Rambut panjang
di kepala, pubis, dan jenngot.
Rambut pendek
di lubang hidung, liang telinga dan alis.
Rambut bulu
lanugo di seluruh tubuh.
Rambut seksual
di pubis dan aksila.
1. Struktur rambut
a. medula: merupakan
bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel kubis
mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek
jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai
medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk
keratin lunak.
b. Korteks: merupakan
bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan panjang
berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar,
sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut
hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara
sel korteks dan mengubah warna rambut.
c. Kutikula: terdapat
pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali
yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan
ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras,
rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada
potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan
irian penampangnya lonjong.
- Folikel rambut
Merupakan selubung yang
terdiri atas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis)
yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari
epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan
papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.
Sarung
akar asal dermis:
1. Lapisan paling luar: berkas serat kolagen
kasar yang memanjang sesuai dengan lapisan retikulum dermis.
2. Lapisan tengah: lebih tebal sesuai
dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat sel dan mengandung serat
jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3. Lapisan dalam: berupa sabuk homogen
sempit yang disebut glassy membran basal di bawah epidermis
Sarung akar asal epidermis : mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis dalam
epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang.
Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel
stratum spinosum epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat tanduk
membungkus
Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan
keratin lunak yang juga ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi
diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.
- Susunan rambut
1. batang
rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau
dibuat potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
a. Selaput rambut (kutikula): merupakan
lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk yang tersusun seperti
sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang
sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga
merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut : korteks
rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan tanduk
berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel
tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut
fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut
mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan
dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian
yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan
rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan sum-sum
rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan
sebagian rambut kepala.
2. Akar
rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit,
terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat
dalam hingga dapat mencapai lapisan hipodermis.
a. Kandungan rambut: tabung yang
menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit sampai pada bagian bawah
umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
· Unsur lapisan
dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat
yang membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang
teratur mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang
tersusun selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput
bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
· Unsur
lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas
lapisan-lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam
tersusun dari luar ke dalam (lapisan hanle) terdiri atas
selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk gepeng
yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya
seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada
ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.
b. Papil rambut: bagian bawah
folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung bawahnya terbuka berisi
jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk
mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel
melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang
disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.
c. Umbi rambut (tunas rambut); adalah
bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel bening yang terus-menerus
bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini subur, kedekatan
dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk
korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.
Otot penegak rambut: muskulus
erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas
otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut
elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan
mengalami kompresi sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.
Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai
hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan belum
berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel
pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.
Sel-sel
matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi
sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi
terus-menerus. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala
0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
Akar
rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat
folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil
baru selanjutnya rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk
tersebut.
- Fungsi rambut:
o
Sebagai pelindung, pada muara lubang
telinga/hidung terhadap benda-benda yang masuk serta melindungi kulit terhadap
sinar ultraviolet dan panas.
o
Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara
bulu badan menyimpan panas.
o
Pembuangan keringat dan air: karena permukaan
yang lebih luas, rambut akan membantu penguapan keringat.
o
Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan
bulu tengkuk berdiri.
o
Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan
sentuhan terhadap kulit.
2.
Kuku
Kuku adalah sel
epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam dalam palung kuku.
Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan awal kuku tumbuh,
badan kuku bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit
dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. Bagian kuku tediri dari:
Ø Ujung kuku atas
Ø Badan kuku yang
merupakn bagian yang besar,
Ø Akar kuku
(radik)
Ø Matriks kuku
adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya akar kuku,
Ø Bantalan kuku
di bawah adalah lapisan epidermis tipis,
Ø Pulpa jari di
bawah bantalan kuku dibentuk oleh jaringan ikat vascular longgar.
F.
Fungsi Kulit
Kulit
mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
ü Pelindung
atau proteksi
Ada
beberapa kemampuan perlindungan dari kulit, yaitu :
- Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
- Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, sehingga kulit adalah relatif tidak tembus air, dalam arti bahwa menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan
- Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta mengandung pigmen melanin yang melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dari matahari.
ü Peraba
atau Penerima rangsangan
Kulit
sangat peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang berhubungan dengan sakit
atau nyeri, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, getaran dan lain-lain.
Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
ü Pengatur
panas atau thermoregulas
Kulit
mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler
serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang
sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 C.
Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas
adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas
akan hilang dengan penguapan keringat. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui
mekanisme adanya persyarafan vaso motorik yang mengendalikan arteriol kutan
dengan dua cara yaitu :
–
Vasodilatasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas
dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada
permukaan tubuh.
–
Vasokontriksi, pembuluh darh mengkerut, kulit pucat dan dingin,
hilangnya keringat dibatasi Dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.
ü Pengeluaran
(ekskresi)
Kulit
mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja
disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis
sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
ü Sebagai
Tempat Penyimpanan
Kulit
beraksi sebagai alat penampung air Dan lemak, yang dapat melepaskannya bilamana
diperlukan. Kulit Dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan
air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang
utama pada tubuh.
ü Sebagai
Alat Absorbsi
Kulit
dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat
masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat
tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam
saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam
peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
ü Penunjang
penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu
keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang
penampilan . Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi
seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahwa
didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang
masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda.
Termasuk didalamnya system kulit, yang sangat berperan dalam melindungi
sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena Kulit terletak pada luar tubuh.
Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem Kulit sendiri, diantaranya
yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh.
Maka bisa disimpulkan bahwa sistem Kulit merupakan ketahanan pertama atau awal dari
pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.
3.2 Saran
Dalam
makalah ini diharapkan para pembaca bisa memahami fungsi tentang system
integument (kulit). Maka dari itu, penulis menyarankan agar menjaga kulit
dengan baik mengingat peranan penting dari kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn.2006.Anatomi dan Fisiologis untuk
Paramedis.Jakarta:Gramedia.
Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi.Surabaya:Graha
Ilmu.
Syarifuddin.2009.Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Salemba
Medika.
Brunner & Suddart, 2002. Buku
Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.3.Jakarta:Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
C.Pearce, Evelyn. 2002 .Anatomi
dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Guyton anda Hall, 2007. Buku aJar
fisiologi kedokteran. Edisi 11. Akarta : EGC
Irfan Idris, dkk. 2006. Diktat
Fisiologi FK-UNHAS. Makassar.
Scanlon, Valerie., 2007. Buku
Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Smeltzer,
Suzanne C. dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi
8. Jakarta : EGC
Syaifudin. 2006. Fisiologi untuk
Mahasiswa. Edisi3. Jakarta: EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar