Kamis, 05 Oktober 2017

Anilisi fisioterapi

ANALISIS FISIOTERAPI


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Fisiologi tentang system Kulit.
            Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami tentang system kulit terutama pada Pengertian Kulit, Struktur kulit serta Pelengkap kulit dan Fungsi kulit serta untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi. Untuk itu Penulis mengucapkan Terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yaitu serta teman-teman yang telah membantu penulis dalam menghadapi berbagai masalah dalam penyusunan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca.
            Terimakasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan kita semua.
Makassar, November 2016
                                                                                                      Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN                                                                                                   
A.    Pengertian Kulit………………………………………………………………3
B.     Struktur Kulit…………………………………………………………………3
C.    Warna Kulit ………………………………………………………………….9
D.    Struktur Asesoris Kulit………………………………………………………10
E.     Pelengkap Kulit………………………………………………………………12
F.     Fungsi Kulit ………………………………………………………………….19
BAB II PENUTUP                                                                                                              
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 22              B. Saran…………………………………………………………………………. 22                 DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Kulit
Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi lokal kafiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang beregenerasi sehingga membentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kafiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.
B.       Struktur Kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu :  kulit ari (epidermis), sebagai lapisan yang paling luar,  kulit jangat (dermis, korium atau kutis), dan  jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkatis).
1.      Kulit Ari (epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki pembuluh darah. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut.  Sel-sel epidermis disebut  keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.  Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
  1. Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan tanduk sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia, dikenal dengan lapisan  horny.  Lapisan  horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan sel  baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit terasa sedikit kasar. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki  self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Dengan bertambahnya usia, proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai  sekitar  60-tahunan, proses keratinisasi membutuhkan waktu sekitar 45-50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak putih karena melanosit lambat bekerjanya dan penyebaran melanin  tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit. Lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.
  2. Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
  3. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini paling jelas pada kulit telapak tangan dan kaki.
  4. Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam  salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.
  5. Lapisan benih (stratum germinatifum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis.  Alas  sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demoepidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas  atau  melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
2.      Kulit Jangat (dermis)
Kulit jangat atau  dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa,  tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut.
Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1-2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel. Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar.  Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak  menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yang menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit. Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5.  sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika. Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen.
Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya adalah membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit. Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit.
Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a.     Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari  fundus  (bagian yang melingkar) dan  duet  yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk  pori-pori keringat.  Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh.  Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.  Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)      Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 % air Dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat  ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2)      Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitasnya dipengaruhi oleh hormon.
b.     Kelenjar palit 
Kelenjar palit terletak  pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit  menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3.      Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh  dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak,  akan berkurang lemaknya dan akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
C.      Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
  1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
  2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
  3. Melanin yang berwarna coklat
  4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
  5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Pigmen melanin dalam kulit ditentukan oleh factor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosi sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat. Untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia.  Proses pembentukan   pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh   sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.
      D. Struktur Asesoris Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak, dan kelenjar mammae.
     1.    Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat, atau kelenjar sudoriferous, yang hadir di semua wilayah kulit. Ada dapat sebanyak 90 kelenjar per sentimeter persegi dikaki,  400 kelenjar per sentimeter persegi di telapak tangan dan telapak kaki, dan jumlah yang lebih besar pada ujung jari.Sebuah kelenjar keringat adalah tubular. Tubulus adalahmelingkar, terutama pada asal-usulnya di dalam  dermis. Kelenjar ini menjadi aktif ketika seseorang berada di bawah stres.
Dua jenis kelenjar keringat Kelenjar apokrin terbuka ke dalam folikel rambut di daerah anus,pangkal paha, dan ketiak. Kelenjar ini mulai mensekresi saat pubertas, dan komponen sekresi mereka mungkin bertindak sebagai atraktan seks. Kelenjar ekrin terbuka ke permukaan kulit. Mereka menjadi aktif ketika seseorang panas, membantuuntuk menurunkan suhu tubuh sebagai keringat menguap.Keringat (keringat) yang diproduksi oleh  kelenjar ini sebagian besar air, tetapi juga mengandung garam dan beberapa  urea,zat limbah. Oleh karena itu, keringat adalah bentuk ekskresi. Telinga mengandung kelenjar keringat yang dimodifikasi, yang disebut  kelenjar ceruminous, yang menghasilkan serumen, ataukotoran telinga.
Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena letaknya yang berdekatan.  Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan tetap.
Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut :
ü  Suhu lingkungan yang tinggi,
ü  Gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal),
ü  Kelembapan udara,
ü  Aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses metabolisme   berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi,
ü  Faktor emosional,
     Kelenjar keringat terbagi atas  kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
      a.   Kelenjar ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit. Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam. Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam. Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh  stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis. Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh
      b. Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental. Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar. Fungsi belum jelas
      2. Kelenjar minyak
Kelenjar sebasea sebagian besar berhubungan  dengan  folikelrambut.  Kelenjar ini mensekresikan zat berminyak yang disebutsebum yang mengalir ke folikel dan kemudian keluar kepermukaan kulit.  Sekresi ini melumasi  rambut dan kulit, dan membantu mereka tahan air.  Khususnya pada wajah dan punggung, kelenjar sebasea mungkin gagal untuk debit sebum, dan sekresi  mengumpulkan,  membentuk  whiteheads  atau komedo. 
Jika nanah-inducing bakteri juga hadir, bisul ataujerawat  dapat terjadi. Acne vulgaris, bentuk paling umum dari jerawat,  adalah peradangan kelenjar sebaceous yang paling sering terjadi selama masa remaja. Perubahan hormon selama masa puberta smenyebabkan  kelenjar sebasea menjadi lebih aktif pada saat ini.
     3.   Kelenjar mammae
Kelenjar mammae terletak di dalam payudara. Sebuah payudara wanita  mengandung 15 sampai 25 lobus, yang terbagi menjadi lobulus. Setiap lobulus mengandung banyak alveolus. Ketikasusu disekresi, susu memasuki saluran yang mengarah keputing. Sel dalam alveoli memproduksi ASI  setelah melahirkan di respon terhadap perubahan hormonal yang kompleks  yang terjadi pada waktu itu.
             E. Pelengkap Kulit
1.      Rambut
Rambut adalah Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Rambut ada pada seluruh bagian tubuh, tetapi sebagian besar berupa rambut vellus yang kecil dan tidak berwarna atau samar. Rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis, folikel rambut dibatasi oleh sel epidermis dan di atas dasarnya terdapat papil tempat rambut awal tumbuh. Akar berada di dalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut, pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut.
Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut, beberapa kelenjar sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot ini menyebabkan tegaknya rambut sebab rambut terpancang miring berbentuk sudut tumpul.
Ada berbagai bentuk rambut antara lain:
  Rambut panjang di kepala, pubis, dan jenngot.
  Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.
  Rambut bulu lanugo di seluruh tubuh.
  Rambut seksual di pubis dan aksila.
1.       Struktur rambut
a.       medula: merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri  atas 2-3 lapis sel kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak.
b.      Korteks: merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna rambut.
c.       Kutikula: terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.
  1. Folikel rambut
Merupakan selubung yang terdiri  atas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.
      Sarung akar asal dermis:
1.      Lapisan paling luar:  berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuai  dengan lapisan retikulum dermis.
2.      Lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3.      Lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang disebut glassy membran basal di bawah epidermis
Sarung akar asal epidermis : mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzat  tanduk membungkus
Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.
  1. Susunan rambut
1.      batang rambut: merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
a. Selaput rambut (kutikula): merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
b. Kulit rambut : korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan dihangatkan.
c. Sumsum rambut (medula): bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.
2.      Akar rambut: merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga dapat mencapai lapisan hipodermis.
a. Kandungan rambut:  tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
·     Unsur lapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
·         Unsur lapisan epidermis. Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari luar ke dalam (lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.
b. Papil rambut: bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.
c. Umbi rambut (tunas rambut); adalah bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.
Otot penegak rambut: muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.
Pertumbuhan rambut: terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.
            Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
            Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil baru selanjutnya rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.
  1. Fungsi rambut:
o   Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda yang masuk serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas.
o   Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas.
o   Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan membantu penguapan keringat.
o   Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.
o   Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.
2.      Kuku
Kuku adalah sel epidermis kulit yang mengalami keratinisasi yang tertanam dalam palung kuku. Bagian proksimal terletak dalam lipatan kulit yang merupakan awal kuku tumbuh, badan kuku bagian yang tidak ditutupi kulit dengan terikat dalam palung kulit dan bagian atas merupakan bagian yang bebas. Bagian kuku tediri dari:
Ø  Ujung kuku atas
Ø  Badan kuku yang merupakn bagian yang besar,
Ø  Akar kuku (radik)
Ø  Matriks kuku adalah daerah sel germinal yang merupakan tempat tumbuhnya akar kuku,
Ø  Bantalan kuku di bawah adalah lapisan epidermis tipis,
Ø  Pulpa jari di bawah bantalan kuku dibentuk oleh jaringan ikat vascular longgar.
                                                                                                                                          
                F.      Fungsi Kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
ü  Pelindung atau proteksi
Ada beberapa kemampuan perlindungan dari kulit, yaitu :
  1. Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh   dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
  2. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis  lemak, sehingga kulit adalah relatif tidak tembus air, dalam arti bahwa menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan
  3. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta mengandung pigmen melanin yang melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dari matahari.
ü  Peraba atau Penerima rangsangan
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang berhubungan dengan sakit atau nyeri, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, getaran dan lain-lain. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
ü  Pengatur panas atau thermoregulas
Kulit mengatur  suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persyarafan vaso motorik yang mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu :
–     Vasodilatasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh.
–     Vasokontriksi, pembuluh darh mengkerut, kulit pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi Dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.
ü  Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.  Air  yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
ü  Sebagai Tempat Penyimpanan
Kulit beraksi sebagai alat penampung air Dan lemak, yang dapat melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit Dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose di bawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
ü  Sebagai Alat Absorbsi
Kulit dapat menyerap zat-zat  tertentu, terutama zat-zat  yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
ü  Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan . Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya system kulit, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena Kulit terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem Kulit sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem Kulit  merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.
3.2 Saran
Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa memahami fungsi tentang system integument (kulit). Maka dari itu, penulis  menyarankan agar menjaga kulit dengan baik mengingat peranan penting dari kulit.



DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn.2006.Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis.Jakarta:Gramedia.
Setiadi.2007. Anatomi dan Fisiologi.Surabaya:Graha Ilmu.
Syarifuddin.2009.Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
           Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.3.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
           C.Pearce, Evelyn. 2002 .Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
           Guyton anda Hall, 2007. Buku aJar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Akarta : EGC
              Irfan Idris, dkk. 2006. Diktat Fisiologi FK-UNHAS. Makassar.
               Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
           Smeltzer, Suzanne C. dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
              Syaifudin. 2006.  Fisiologi untuk Mahasiswa. Edisi3. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar